Selasa, 25 Juli 2017
About My Campus
Visi : ”Menjadi institusi pendidikan tinggi yang unggul dalam pendidikan akademik berbasis teknologi informasi dan komputer di tingkat nasional”.
Kampus I = Jl. Iskandar Muda No 45 Medan
Dasar-Dasar MySQL
Untuk dapat menggunakan database MySQL server pada
sebuah aplikasi web, terlebih dahulu kita harus membuat database pada
MySQL dan dilanjutkan dengan tabel-tabel yang akan kita gunakan pada
aplikasi kita. Pembuatan database dan tabel pada MySQL dapat kita
lakukan dengan dua cara, yang pertama adalah dengan bantuan program
pihak ketiga yang berbentuk graphical user interface dan yang kedua
adalah melalui command line atau console. Pada bab ini kita akan
membahas hanya penggunaan MySQL melalui console.
Pembuatan Database dan Tabel dengan SQL
Untuk dapat membuat
database dan tabel pada MySQL kita harus terlebih dahulu melakukan
koneksi ke MySQL menggunakan username dan password yang telah kita buat
pada saat instalasi. Username untuk bab ini yang dibuat pada saat
instalasi adalah root dan password-nya adalah password. Pada bab ini
kita juga akan mempelajari cara membuat user pada MySQL server sehingga
kita tidak akan menggunakan user root pada aplikasi kita. Perintah untuk
melakukan koneksi ke MySQL server yang berada pada alamat localhost
atau 127.0.0.1 adalah sebagai berikut
xxxxxxx@MyUbuntu:~$ mysql -h localhost -u root -p
Enter password:
kemudian kita akan diminta untuk memasukkan password,
masukkan password yang sama yang kita gunakan pada saat instalasi
diikuti dengan menekan tombol enter. Jika koneksi berhasil maka kita
akan memperoleh tampilan seperti berikut
Saat ini kita diberikut MySQL promt yang bisa kita
gunakan untuk memasukkan perintah-perintah SQL untuk pembuatan
database,tabel atau perintah lainnya seperti menampilkan, mengedit, dan
menghapus data.
Perintah SQL untuk membuat database yang bernama pemrograman adalah
mysql> CREATE DATABASE IF NOT EXISTS pemrograman;
perintah IF NOT EXISTS digunakan untuk mencegah error
jika database yang akan dibuat sudah pernah ada. Berikut adalah
tampilan jika kita menghilangkan perintah IF NOT EXISTS pada saat
pembuatan database yang sudah pernah ada.
setelah kita membuat database dengan nama pemrograman
selanjutnya kita akan membuat tabel dengan nama users dan userdetails
pada database ini. Kedua tabel ini memiliki hubungan one-to-one. Tabel
users terdiri dari tiga kolom yaitu id_user, username dan password
sementara untuk tabel userdetails terdiri dari lima kolom id_user,
nama_depan, nama_belakang, tempat_lahir dan tanggal_lahir.
Untuk dapat membuat tabel pada database pemrograman ertama sekali kita harus menggunakan perintah
mysql> USE pemrograman;
untuk bekerja didalam database pemrograman. Sehingga
semua tabel yang kita buat nantinya akan tersimpan dalam database
pemrograman.
Untuk tabel userdetails tipe data AUTO_INCREMENT,
nama_depan, nama_belakang dan tempat_lahir memiliki tipe data varchar
atau string. Sedangkan untuk tanggal_lahir kita menggunakan tipe data
date. Tabel users memiliki tipe data varchar untuk username dan
password, sementara untuk id_user juga menggunakan tipe data integer dan
merupakan foreign key yang mengacu ke tabel userdetails. Sehingga di
sini userdetails akan menjadi tabel induk untuk tabel useers. Hal ini
menyebabkan kita harus membuat tabel userdetails terlebih dahulu.
Perintah untuk membuat tabel sesuai dengan deskripsi di atas adalah sebagai berikut
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `userdetails` (
id_user int(3) NOT NULL,
nama_depan varchar(20) NOT NULL,
nama_belakang varchar(20) NOT NULL,
tempat_lahir varchar(25) NOT NULL,
tanggal_lahir date NOT NULL,
PRIMARY KEY (id_user)
) ENGINE=InnoDB;
Kemudian kita akan membuat tabel users yang kolom
id_user-nya kita hubungkan ke kolom id_user pada tabel induk, dalam hal
ini ttabel userdetails. Maka perintah yang digunakan untuk membuat tabel
users adalah sebagai berikut
CREATE TABLE IF NOT EXISTS users(
id_user int(3) NOT NULL,
username varchar(30) NOT NULL,
password varchar(255) NOT NULL,
FOREIGN KEY (id_user) REFERENCES userdetails(id_user)
) ENGINE=InnoDB;
Memasukkan Data dalam Tabel Melalui SQL
untuk memasukkan data ke dalam sebuah tabel, kita menggunakan perintah INSERT seperti pada contoh berikut ini.
INSERT INTO <table_name>(field_name, …) VALUES(<values>, …)
kali ini kita akan mencoba memasukkan sebuah record
dalam tabel userdetail dengan nama_depan=Sayed, nama_belakang=Muchallil,
tempat_lahir=Lhokseumawe dan tanggal_lahir adalah 16 Juni 1987.
Maka perintah SQL untuk membuat record tersebut adalah sebagai berikut
INSERT INTO userdetails(nama_depan, nama_belakang,
tempat_lahir, tanggal_lahir) VALUES(“Sayed”, “Muchallil”, “Lhokseumawe”,
‘1987-06-16’);
Kemudian kita akan menggunakan perintah
SELECT * FROM userdetails
untuk memastikan bahwa record yang kita masukkan
sudah tersimpan dalam tabel userdetails. Jika data tersebut sudah ada
maka akan terlihat seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar x. tampilan bahwa data yang dimasukkan sudah tersimpan
berikutnya kita kan memasukkan data ke dalam tabel
users, untuk id_user=0, username=sulth4n dan password adalah password
dengan perintah seperti berikut:
INSERT INTO users(id_user, username, password) VALUES(0,“sulth4n”,md5(”password”));
Kemudian sekali lagi kita akan melihat apakah data yang sudah dimasukkan tadi sudah tersimpan dengan perintah
SELECT * FROM users;
Mengubah Data dengan Perintah SQL
Untuk mengubah data dari sebuah record yang tersimpan dalam tabel pada MySQL dapat menggunakan perintah UPDATE dengan diikuti SET untuk field yang nilainya mau diganti. Untuk format sintak-nya adalah sebagai berikut
UPDATE <table_name> SET <field_name>=<new_value> WHERE <field_name>=<value>
jika kita ingin mengubah data password pada tabel
users menjadi newpassword dan tanggal_lahir pada tabel userdetails
menjadi 1988-10-25. Maka kita harus membuat menjadi dua perintah SQL.
Yang pertama adalah
UPDATE users SET password=md5(“newpassword”) WHERE id_user=0;
ketika perintah tersebut kita ketikkan dengan benar
maka password akan berubah.
Sekarang kita akan melihat apakah password sudah berubah atau belum dengan perintah
SELECT * FROM users;
Setelah melakukan perintah di atas maka kita dapat
melihat bahwa perintah tersebut telah berhasil
Kemudian untuk mengganti tanggal lahir pada tabel userdetail kita menggunakan perintah SQL berikut ini.
UPDATE userdetails SET tanggal_lahir=’1988-10-25′ WHERE id_user=0;
dan untuk melihat perubahan yang telah terjadi, kita menggunakan perintah
SELECT * FROM userdetails;
Menghapus Data Menggunakan SQL
Untuk menghapus data kita menggunakan perintah DELETE FROM <table_name>, perintah ini akan menghapus sebuah record dari tabel. Sintak lengkapnya dari perintah ini adalah sebagai berikut.
DELETE FROM <nama_tabel> WHERE <nama_kolom>=<value>;
Sehingga untuk menghapus record yang memiliki username sulth4n pada tabel users, maka perintahnya adalah sebagai berikut :
DELETE FROM users WHERE username=”sulth4n”;
Seperti biasa kita akan membuktikan bahwa proses hapus record telah berhasil kita akan menggunakan perintah
SELECT * FROM users;
Pembuatan User pada MySQL
ketika pertama sekali menginstal MySQL kita hanya
memiliki satu user, yaitu root. Sehingga tidak lah aman untuk
menggunakan user root pada semua aplikasi kita. Untuk itu kita akan
membuat user baru yang bernama user dan password-nya adalah password dan
kita memberikan seluruh hak akses untuk database pemrograman. Sebagai
tambahan, demi keamanan kita hanya akan mengijinkan user ini untuk
mengakses database ini hanya dari localhost.
Untuk membuat sebuah user baru seperti yang kita inginkan di atas, kita menggunakan perintah sebagai berikut
GRANT ALL PRIVILEGES ON pemrograman.* TO user@localhost IDENTIFIED BY ‘password’;
dari perintah di atas dapat kita lihat bahwa user
yang bernama user diberikan semua hak untuk akses database pemrograman
tapi harus diakses dari localhost dan memiliki password=password.
Senin, 24 Juli 2017
Apa itu database
Database atau basis data adalah
kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang
dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program
aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data
meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga
batasan-batasan data yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang
sangat penting dalam sistem informasi dimana basis data merupakan
gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data
menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghidari duplikasi
data, hubungan antar data yang tidak jelas dan juga update yang rumit.
Proses memasukkan dan mengambil data ke dan dari media penyimpanan data
memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan sistem manajemen basis
data (database management system | DBMS). DBMS merupakan sistem
perangkat lunak yang memungkinkan pengguna database (database user)
untuk memelihara, mengontrol dan mengakses data secara praktis dan
efisien. Dengan kata lain semua akses ke basis data akan ditangani oleh
DBMS. Ada beberapa fungsi yang harus ditangani DBMS yaitu mengolah
pendefinisian data, menangani permintaan pemakai untuk mengakses data,
memeriksa sekuriti dan integriti data yang didefinisikan oleh DBA
(Database Administrator), menangani kegagalan dalam pengaksesan data
yang disebabkan oleh kerusakan sistem maupun disk dan menangani unjuk
kerja semua fungsi secara efisien.
Tujuan utama dari DBMS adalah untuk memberikan tinjauan abstrak data
kepada pengguna. Jadi sistem menyembunyikan informasi tentang bagaimana
data disimpan, dipelihara dan tetap bisa diambil (diakses) secara
efisien. Pertimbangan efisien di sini adalah bagaimana merancang
struktur data yang kompleks tetapi masih tetap bisa digunakan oleh
pengguna awam tanpa mengetahui kompleksitas strukturnya.
Pembagian basis data menurut jenisnya:
Basis data flat-file.
Basis data flat-file ideal untuk data berukuran kecil dan dapat dirubah
dengan mudah. Pada dasarnya, mereka tersusun dari sekumpulan string
dalam satu atau lebih file yang dapat diurai untuk mendapatkan informasi
yang disimpan. Basis data flat-file baik digunakan untuk menyimpan
daftar atau data yang sederhana dan dalam jumlah kecil. Basis data
flat-file akan menjadi sangat rumit apabila digunakan untuk menyimpan
data dengan struktur kompleks walaupun dimungkinkan pula untuk menyimpan
data semacam itu. Beberapa kendala dalam menggunakan basis data jenis
ini adalah rentan pada korupsi data karena tidak adanya penguncian yang
melekat ketika data digunakan atau dimodifikasi dan juga adanya
duplikasi data yang mungkin sulit dihindari. Salah satu tipe basis data
flat-file adalah file CSV yang menggunakan pemisah koma untuk setiap
nilainya.
Basis data relasional.
Basis data ini mempunyai struktur yang lebih logis terkait cara
penyimpanan. Kata "relasional" berasal dari kenyataan bahwa tabel-tabel
yang berada di basis data dapat dihubungkan satu dengan lainnya. Basis
data relasional menggunakan sekumpulan tabel dua dimensi yang
masing-masing tabel tersusun atas baris (tupel) dan kolom (atribut).
Untuk membuat hubungan antara dua atau lebih tabel, digunakan key
(atribut kunci) yaitu primary key di salah satu tabel dan foreign key di
tabel yang lain. Saat ini, basis data relasional menjadi pilihan karena
keunggulannya. Beberapa kelemahan yang mungkin dirasakan untuk basis
data jenis ini adalah implementasi yang lebih sulit untuk data dalam
jumlah besar dengan tingkat kompleksitasnya yang tinggi dan proses
pencarian informasi yang lebih lambat karena perlu menghubungkan
tabel-tabel terlebih dahulu apabila datanya tersebar di beberapa tabel.
Beberapa contoh basis data relasional adalah Microsoft Access, MySQL,
Oracle, MS SQL Server dan Postgresql
Langganan:
Postingan (Atom)